supernova aku bisa

supernova aku bisa

28.10.11

Sesuatu

"Alhamdulillah ya,,sesuatu" ^^

akhir2 ini sering sekali kita mendengar ungkapan itu. Heuheu,,sekilas biasa saja, nothing special,but,,how can, it can be popular? Ehemm barangkali karena seorang syahrini yang sering berseloroh demikian, dan gaya bicaranya yang sesuatu itu hingga ungkapan itu menjadi sepopuler namanya. konon tak hanya di indonesia, tapi sudah mewabah ke negeri jiran. *Iiih lebay deh kamu*

tak apalah kalau memang lebay,tapi faktanya anak2 pun ter-rasuki, hingga suatu pagi seorang gadis cilik  melontarkan kata populer itu saat tengah bermain dengan temannya. Hihi, lucu sekali dia sambil meniru gaya syahrini berbicara.Untung lah kata populer itu adalah bahasa yang baik.

Alhamdulillah. yup, suatu ungkapan puja puji kepada Tuhan. dari bahasa arab yang bermakna segala puji bagi Allah. Kata2 baik itu adalah ungkapan rasa syukur, keberterimaksihan manusia pada penciptanya.

Ketika seseorang mendapatkan se-su-a-tu (ala syahrini lagi??:p) yang membahagiakan, kerapkali tercetus: alhamdulillah (yah) :D

untung nya lagi sekarang yang sedang nge-trend bahkan sampai pada anak kita adalah bahasa baik.
Tak terbayang jika suatu saat (atau sudah??) yang nge-trend adalah bahasa 'binatang' ??
fyuuh,,naudzubillah deh, begitu para ibu berkomentar, karena pastilah para ibu yang notabene akan menjadi prototype anak2 akan kebingungan 'meluruskan' bahasa anaknya
.
Karena tak bisa dipungkiri anak2 kita sekarang tengah hidup pada zamannya yang pasti berbeda dengan zaman kita yang imut2.. Dimana belum marak boyband, girlband, belum ada traffic BBM, belum ada gadget canggih dengan slogan2 "dunia dalam genggaman anda", belum ada mall2 asyik tempat hangout remaja,dan tentu nya belum ada jejaring sosial sejenis fb, twitter dimana anak2 remaja bisa berkomunikasi langsung dengan artis2 idolanya.

Artis, idola, dengan segala perniknya,menjadi 'guru' bagi anak2 remaja. Ttentu orangtua akan sulit melarang anak2nya untuk menidolakan artis, Maka dari itu filter dari ayah bunda yang bijak menjadi sebuah keniscayaan.
Terkecuali bagi para orangtua yang bercita-cita menjadikan anaknya bagian dari selebritis ;)

hemm,,menjadi apa pun anak kita, semoga sesuai dengan minat dan bakatnya dan satu hal yang harus adalah masih dalam koridor moralitas yang benar sehingga kelak menjadi SE-SU-A-TU yang banget :D

salam ^^

14.10.11

Anak Sekolah

engkau masih anak sekolah satu sma 
belum tepat tuk begini begitu,, 

penggalan lagu yang dipopulerkan chrisye tiba-tiba saja terngiang di kepalaku siang itu dalam sebuah public transportation (baca: angkot) yang mengantarkanku pulang ke rumah. Perjalanan siang ini 'ditemani' anak-anak sma yang pulang sekolah.



Dan tiba-tiba lagi aku teringat masa kecil dan remajaku ;)
memang masa yang indah, indah berteman, jalan bareng, main dsb.

wuow sungguh berbeda ya, anak-anak sekolah sekarang.. hampir dipastikan memiliki gadget, zaman dulu? hoho hampir tiap hari ada razia hp,sampai2 temanku sempat menyembunyikan hp nya dalam tong sampah di kelas, khawatir hpnya dirampas guru.

Benarlah lain dulu lain sekarang. kekontrasan itu selalu ada,
seperti siang ini, tak sengaja lagi aku membandingkan gaya bicara dan gerak gerik anak-anak sekolah yang menemaniku.

sekelompok anak pertama, -mereka siswa salah satu sma favorit di kota ini- penampilannya cukup rapih, parasnya cantik. Mereka bersenda gurau sepanjang perjalanan. dari mulai masalah belajar, ujian, masa depan kerja dan pacar..hehe tak pernah lepas dari dunia remaja.

Sekelompok anak kedua (di angkot yang berbeda) -ber-badge sekolah swasta- tengah berbincang dengan kedua temannya sambil mengunyah jajanan mereka. dan,,whazzupp?

Sambil asyik bercengkrama dengan sadar tangannya membuang begitu saja bungkus jajanan mereka. Iya sih di angkot itu banyak juga sampah lain :D
tapi asa gimana gitu,, gadis berseragam sekolah yang konon katanya terpelajar turut menyumbangkan sampah, Jangan2 sudah menjadi kebiasaan, -habitual- buang sampah sembarangan??

kuamati, mereka sebenarnya memiliki paras yang cantik-cantik, hanya saja penampilannya kurang rapih. Dan..wuow! bahasa-bahasa dialog mereka cenderung bahasa kasar,kadang keluar ungkapan bonbin (hey you're woman, girl)

bertambahlah gelengan kepalaku saat mereka memperbincangkan teman lelakinya yang married (wow sma tingkat awal, keren!!) dan ternyata married,,,by accident,,

eheemm itu sih bukan accident= kecelakaan, tp aib.
Hukumannya bukan nikah, keenakan dong hehe.

Kata ustad, dirazam aja biar kapok dan tidak ditiru orang lain, kalau dinikahkan, pada seneng dong, jadinya banyak kejadian deh.

Ckckckck,,astaghfirullah.

Ketika temannya yang satu turun, yang lain langsung berkomentar.
"Ah dia tuh centil banget ya"

haaa??OMG!! hahahaha baru juga bercanda bersama, eee langsung 'diomongin'

aku bandingkan, koq beda ya anak sma ini dan itu.
Memang benar tak bisa di-general-isir, kebetulan saja, kasuistik.

Akhirnya kuambil hikmahnya saja, betapa besarnya pengaruh lingkungan bagi anak-anak.
siapakah orang yang terdekat dan tersering berinteraksi dengannya?
Besar kemungkinan dia akan seperti orang itu, setidaknya gaya bicaranya, attitude bahkan gaya berpikirnya.

Teringat sebuah peribahasa: berteman dengan penjual minyak wangi, terbawa harumnya,, atau yang lain lagi sahabatmu cermin pribadimu.

Hendaknya para orangtua 'memilihkan' lingkungan yang baik dan benar untuk putra putrinya, setelah rumah dan keluarga, anak akan berinteraksi dengan teman-teman sekolahnya. Seyogyanya lah pendidikan di rumah yang sudah baik diiringi, terseimbangkan dengan pendidikan lingkungan sekolahnya, begitu pun sebaliknya.

Salam:)
"We hope one day our super children will be the bright star for themselves, family and country like the star that explosived by the process of Supernova MORE BEAUTIFUL AND MORE BRIGHTHER"