Apa yang sesungguhnya diinginkan seorang anak?
boneka? mobil-mobilan? atau hape-hapean? :D
mungkin ada benarnya.
namun demikian, jika saja kita mencoba menyelami keinginannya sungguh, dia hanya ingin diterima!.
yup, penerimaan.
Maslow -seorang tokoh humanistik- meletakkan kebutuhan rasa aman dan cinta sebagai kebutuhan primer manusia sebelum aktualisasi diri.
Begitu pun dengan seorang anak, yang tentu lah setiap dewasa (orang tua atau guru) mengharapkan anak (didik) nya tersebut menjadi "sesuatu" mengaktualisasikan dirinya. Yakinlah bahwa setiap anak akan dengan bebas berekspresi, mengaktualisasikan dirinya ketika dia merasa aman berada dalam lingkungannya entah itu rumah ataupun sekolah. Penerimaan dari keluarga, guru juga kehangatan dan cinta dari teman-temannya akan melejitkan potensinya, karena dia merasa bahwa apa pun yang dilakukannya tidak akan "diancam" sekalipun dia keliru, dia akan diluruskan dengan cinta dan kasih sayang.
Seorang putri cilik yang manis berujar kepada ayahnya ketika sang ayah menanyakan kesan dia selama di sekolah.
"Aku senang ayah, bunda-bunda guru semuanya sayang aku"
Simple, ternyata sentuhan dan tutur halus gurunya lah yang berkesan bagi dia.
Tapi, kesan sederhana itu lah yang membuat gadis cilik itu kelak menjadi seorang yang hebat
.
dengan Hati!. didiklah ia dengan hati, agar sampai ke hati!
:)