supernova aku bisa

supernova aku bisa

12.11.11

Dilema Ibu bekerja


Menjadi wanita karier adalah sebuah keniscayaan pada masa kini. Tentu dengan berbagai alasan yang cukup logis. Entah itu demi mencapai kebebasan finansial keluarga, atau demi eksistensi wanita itu sendiri atau bahkan karena memang tuntutan hidup.

Apapun itu, sah sah saja apalagi saat ini posisi wanita disejajarkan dengan kaum pria. Institusi mana pun, perusahaan apa pun pasti akan menerima pekerja perempuan tentunya yang berkompeten, walaupun ada kecenderungan wanita terlalu dieksploitasi para pebisnis.

Saat para wanita itu masih berstatus lajang atau belum menjadi ibu, menjalani dunia kerja bukanlah hal yang terlampau sulit. Namun kemudian, masalah timbul ketika fitrah dan kodratnya wanita itu muncul. Tak hanya karier yang harus dijalani, tapi di pundaknya tersemat pula peran sebagai istri dan ibu bagi anaknya.

Seiyanya Peran-peran kodrati itulah yang memuliakan wanita,karena dari nya lah terlahir manusia-manusia yang kelak akan memimpin bangsa ini atau sebaliknya parasit makhluk lain. Menjadi apa dan siapanya makhluk-makhluk baru yang terlahir ke bumi ini tidak terlepas dari bagaimana ibu mengasuh dan mendidiknya. Jangan sampai tercetus istilah "salah asuhan".

Bagaimana dengan ibu yang bekerja atau menjadi wanita karier?

Taufan -seorang anak yang cukup tampan- hampir tak pernah diantar ke sekolah oleh ibunya, selalu dengan ayah atau pengasuhnya. 'Taufan tadi sarapan apa?' susu?roti? Atau nasi goreng?':) gurunya mencoba mengajaknya berbicara, karena ia hanya diam saja dan mencoba memaklumi jika kerap kali tas sekolah taufan pun kosong tanpa berisi bekal makanan atau snack seperti teman-temannya. Mungkin ibunya lupa atau terlalu sibuk karena pekerjaan kantornya yang menumpuk.


Lain halnya dengan Tita, tas nya selalu berat dengan bekal makanan:) biasanya bukan hanya snack tapi nasi plus lauk atau paling tidak mie goreng. Jarang sekali dibekali chiki-chiki oleh ibunya. Wondering, ketika suatu waktu berbincang dengan ibunya yang ternyata memiliki posisi cukup penting di kantornya.

Sang ibu berkisah, jika dia sudah berkomitmen untuk sebisa mungkin menyediakan masakan untuk dua buah hati dan suaminya dari karya tangannya sendiri. Jadi selelah apapun, ia pasti bangun tidur jauh lebih awal dari anggota keluarga lainnya, sekalipun ada asisten rumah tangga (pembantu).

Wanita sepertinya memang dikaruniai kekuatan :) hingga sering muncul istilah menjadi ibu yang multi tasking. Yup, dia pandai mengurus rumah, mendidik anak dan profesional dalam pekerjaan kantornya.

Semoga setiap ibu memiliki karier yang cemerlang dimana pun ia berada. Entah itu di rumahnya yang sukses membimbing buah hatinya menjadi generasi soleh dan membanggakan. Atau pun karier ibu di masyarakat yang sukses membangun lingkungan tempat tinggalnya juga menjadi ibu yang sukses menempuh jenjang karier di kantornya. 

Best regards ^^
"We hope one day our super children will be the bright star for themselves, family and country like the star that explosived by the process of Supernova MORE BEAUTIFUL AND MORE BRIGHTHER"