topik tersebut, diangkat dalam parenting class sabtu kemarin dalam rangkaian acara family day "me & mom" di supernova land bersama ibu Euis, M.Pd. -beliau kandidat doktor & staf dosen PGPAUD-UPI- thanks to ibu Euis yang telah menebarkan ilmunya :)
yeah, fashion show "we love batik"
kerenn kerenn, beberapa ibu dan buah hati berbusana batik seragam, lucuu^^
bukan lenggak lenggoknya yang penting, tapi kebersamaan ibu dan buah hati lah yang menjadi tujuan utama dari sesi kegiatan ini,,^^
betapa tidak, putra putri kecil benar-benar merasakan indahnya dan bangganya melangkah di depan audience bersama wanita yang paling menyayanginya. Pengalaman tersebut, tentu membekas di hatinya,, Mereka belajar percaya diri, mengasah keberanian, menyelaraskan langkah dan musik, dan sebagainya.
so,,bagaimana menjadi bunda ideal?
dari diskusi parenting class (yang berlangsung setelah fashion show) tergambar bahwa seorang bunda ideal akan "melahirkan" anak ideal. Pertanyaannya siapakah yang disebut anak ideal?
tentu setiap bunda memiliki definisi sendiri , mungkin anak ideal adalah yang selalu mendapatkan juara 1 dan piala di setiap perlombaan. Bunda lain berpendapat, anak ideal adalah anak yang soleh, cerdas atau anak ideal adalah anak yang berbakti, patuh pada orang tuanya. Pendapat lain, anak ideal adalah anak yang sukses dalam kariernya, anak yang sehat dan definisi-definisi lainnya.
Adalah hak setiap bunda untuk mem-plot atau mereka-reka definisi ideal, tapi yang perlu dipahami bahwa setiap anak memiliki ke-khas-an nya. Sangat jarang anak yang unggul/hebat dalam segala hal. Mungkin dia unggul melukis tapi kurang dalam matematika. Mungkin dia jago menari, tapi kurang pandai berbahasa. Mungkin juga dia cepat berhitung, tapi kesulitan menggambar. Apa pun kelebihan dan kekurangannya, seorang anak memiliki peluang sukses yang sama, dengan bimbingan dan asuhan bundanya.
Ada hal yang perlu dimiliki bunda ideal yaitu bersyukur, tak lekas mengeluh. Bersyukur dengan karunia Tuhan yang terindah, yaitu anak. Alkisah seorang ibu yang tidak memiliki kedua tangan, masih sanggup mengurusi bayinya tanpa bantuan orang lain (baby sitter). Ia memandikan, menggendong, mengenakan baju bayinya, hanya dengan kedua kakinya -tanpa tangannya-. Tapi di sela-sela kesibukan mengurus bayinya, ia pun masih sanggup fitness, memenuhi kebutuhan pribadinya. Ia tak pernah mengeluh. Jika ibu yang (maaf) cacat saja masih semangat, kenapa ibu yang normal (diberi kelengkapan oleh Tuhan) sering mengeluh? Yup, seorang ibu memang multitasking one :D
Hal lain yang perlu diingat adalah kebersamaan. Tak hanya disediakan fasilitas yang lengkap atau mainan yang mahal, anak pun membutuhkan orang dewasa sebagai teman bermainnya apalagi bunda atau ayahnya. Bunda ideal, selalu berusaha membersamai buah hatinya. Lihatlah binar matanya, ketika bunda bermain puzzle, boneka atau mobil-mobilan bersamanya. Ia merasakan perhatian dan kasih sayang itu. Dan bunda dapat dengan mudah menyelipkan nasihat-nasihat ke dalam benaknya yang menyerap ke dalam hatinya dan semoga selalu ia ingat ketika ia jauh dari bunda. Jadi, tidak hanya mengawasinya bermain agar tidak jatuh atau celaka tapi bermainlah bersamanya.
Sekalipun, bunda sangat sibuk, raihlah kesempatan/ curilah waktu menemani buah hati. Mungkin ketika bunda pulang dari kantor, putra putri sudah tidur,,cobalah selimuti tubuhnya, dan kecup keningnya sambil mengatakan "i love you" dan berdoa "semoga Tuhan selalu menjaganya". Sekalipun matanya tertutup, telinganya tak mendengar, tapi hatinya merasakan kasih sayang bunda. Atau gunakan hari libur dengan sebaik-baiknya, tidak perlu dengan mengeluarkan biaya besar. Di rumah saja pun bisa jadi sangat bermakna, dengan memasak, membuat puding bersama atau menyiram taman bersama. Walau mungkin buah hati bunda memaknainya dengan bermain air bersama hehe.
Demikian, sedikit "oleh-oleh" dari kegiatan supernova pekan kemarin.
Terima kasih tak terhingga kepada bunda euis, juga bunda-bunda super yang telah meluangkan waktunya dan menyiapkan busana-busana terbaik bersama putra putrinya^^.
Juga bunda-bunda guru yang telah menemani "cooking class" anak-anak super selagi orangtuanya mengikuti parenting class :)
may God bless us